Panas Bumi

PGEO Andalkan Kapasitas Panas Bumi dan Kontrak Jangka Panjang untuk Stabilitas

PGEO Andalkan Kapasitas Panas Bumi dan Kontrak Jangka Panjang untuk Stabilitas
PGEO Andalkan Kapasitas Panas Bumi dan Kontrak Jangka Panjang untuk Stabilitas

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$?104,28?juta pada kuartal III 2025. Angka ini menyusut sekitar 22,17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, pendapatan PGEO tetap menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,2% yoy, menjadi US$?318,86?juta pada kuartal III 2025. Kinerja ini mencerminkan daya tahan operasional perusahaan meski menghadapi tekanan pada bottom line.

Penyebab penurunan laba terutama berasal dari meningkatnya beban keuangan serta depresiasi proyek baru yang mulai beroperasi. Beban ini menjadi tantangan sementara bagi PGEO dalam menjaga profitabilitas.

Kontrak Jangka Panjang Jadi Pilar Stabilitas

PGEO memiliki kontrak jangka panjang dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penjualan listrik dan panas bumi dengan harga relatif tetap. Kontrak ini memberi perusahaan pendapatan yang lebih predictable dan mengurangi risiko fluktuasi harga pasar.

Keberadaan kontrak tetap tersebut membuat PGEO bisa merencanakan ekspansi dengan lebih terukur. Prediktabilitas pendapatan menjadi modal penting bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan ke depan.

Meskipun laba menyusut, sisi operasional PGEO tetap solid karena produksi dan kapasitas stabil. Perusahaan mampu menjaga kinerja operasionalnya berkat kontrak jangka panjang yang menjadi jaminan pendapatan.

Target Ekspansi Kapasitas Panas Bumi

PGEO menargetkan ekspansi kapasitas panas bumi dari sekitar 672?MW saat ini menjadi 1?GW dalam dua tahun ke depan. Target ambisius ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperkuat posisinya di sektor energi terbarukan.

Lebih jauh, PGEO berencana mencapai kapasitas 1,7?GW pada 2034. Rencana ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan kontribusi energi panas bumi dalam bauran energi nasional.

Ekspansi besar ini membutuhkan struktur pendanaan yang kuat karena proyek panas bumi bersifat high?capital. Oleh karena itu, PGEO perlu menjaga rasio leverage agar tidak membebani kinerja keuangan.

Tantangan dan Peluang PGEO ke Depan

Tantangan utama PGEO adalah memastikan pendanaan ekspansi tersedia tanpa membebani struktur modal. Perusahaan harus menyeimbangkan investasi besar dengan menjaga rasio keuangan yang sehat.

Selain itu, depresiasi proyek baru dan biaya keuangan yang meningkat menjadi faktor risiko bagi laba. Namun, kontrak jangka panjang dengan PLN tetap menjadi penyangga utama bagi kestabilan pendapatan.

Meski kinerja bottom line tertahan, stabilitas produksi dan kapasitas membuat PGEO tetap menarik bagi investor. Prediktabilitas pendapatan dan rencana ekspansi kapasitas memberi prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Dalam menghadapi tantangan keuangan dan operasional, perusahaan dapat memanfaatkan pendanaan kreatif untuk mendukung proyek baru. Langkah ini penting agar target kapasitas 1?GW dalam dua tahun dapat tercapai sesuai rencana.

Ekspansi kapasitas juga mendukung PGEO dalam kontribusi terhadap transisi energi bersih di Indonesia. Perusahaan memiliki peluang untuk memperkuat perannya di pasar panas bumi domestik dan regional.

Kendati laba sempat menyusut, PGEO tetap memegang kartu kuat melalui kontrak jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki model bisnis yang mampu menahan risiko pasar jangka pendek.

Prediksi pertumbuhan kapasitas hingga 1,7?GW pada 2034 mencerminkan visi jangka panjang perusahaan. Dengan strategi ini, PGEO tidak hanya fokus pada profit saat ini tetapi juga posisi dominan di masa depan.

Operasional yang solid, kontrak tetap, dan ekspansi ambisius menjadi kombinasi yang membuat PGEO relatif tangguh menghadapi fluktuasi pasar. Keberhasilan perusahaan akan sangat bergantung pada kemampuan mengelola proyek high?capital secara efisien.

Dengan strategi ini, PGEO bisa menjaga stabilitas keuangan sambil menyiapkan pertumbuhan kapasitas energi bersih. Prediksi income yang stabil dari kontrak jangka panjang membantu perusahaan merencanakan langkah ekspansi berikutnya dengan lebih percaya diri.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index