JAKARTA - Timnas Indonesia saat ini masih tanpa pelatih kepala menyusul perpisahan PSSI dengan Patrick Kluivert pasca dua kekalahan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan ini membuat Skuad Garuda absen pada FIFA Matchday 10–18 November 2025.
Sebagai alternatif, PSSI berencana menurunkan Timnas U-22 untuk laga uji coba selama periode tersebut, yang sekaligus menjadi bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025. Namun, hingga kini federasi belum menentukan lawan bagi tim muda ini.
Agenda FIFA Matchday berikutnya berlangsung pada 23–31 Maret 2026, dan PSSI menargetkan posisi pelatih kepala sudah terisi sebelum periode tersebut.
“Apalagi kebutuhannya kan mungkin nanti baru Maret 2026, kan? FIFA Matchday berikutnya kan Maret tahun depan,” ujar Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI.
PSSI Tak Ingin Terburu-buru dalam Memilih Pelatih
Arya menekankan bahwa PSSI tidak ingin mengambil keputusan secara tergesa-gesa. Saat ini, federasi fokus memperbaiki citra organisasi dan menata ekosistem sepak bola nasional.
“Kan seperti kata Pak Ketua PSSI kemarin, ada problem di satu hal, kita harus memperbaiki dulu citra kita di luar. Karena banyak yang merundung terhadap mantan-mantan pelatih, maka kita tunggu,” jelas Arya.
Keputusan memilih pelatih baru akan dilakukan secara objektif dan dalam suasana tenang. Hal ini penting agar keputusan tidak dipengaruhi emosi sesaat, baik itu kegembiraan maupun kekecewaan atas hasil sebelumnya.
“Sambil, kan ada istilah tuh, kalau mau memilih sesuatu jangan lagi bahagia-bahagianya, jangan juga lagi sebel-sebelnya, atau lagi sedih-sedihnya. Jadi, memilihnya pada saat lagi tenang, jadi ada waktu untuk memilih,” tambah Arya.
Langkah ini menunjukkan pendekatan hati-hati PSSI, yang ingin memastikan pelatih baru dapat memimpin tim secara maksimal, terutama menjelang agenda penting FIFA Matchday pada Maret 2026.
Rapat Exco Belum Tentukan Calon Pelatih
Arya menegaskan bahwa hingga saat ini, Exco PSSI belum menggelar rapat resmi terkait penunjukan pelatih baru. Ia membantah isu yang menyebut beberapa anggota Exco telah menyepakati calon tertentu, termasuk rumor kembalinya Shin Tae-yong.
“Jadi, belum ada. Jadi kalau ada yang bilang ini keputusan oleh Ketua PSSI, belum ada rapat,” tegas Arya.
“Orang pelatih yang calon-calonnya kan harus dikumpulkan semua, nanti baru bisa diketahui bagaimana hasil keputusan Exco. Kalau sekarang, belum ada rapatnya, jadi isu itu hoaks,” tambahnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa semua calon pelatih akan dievaluasi secara menyeluruh sebelum keputusan resmi diambil. PSSI ingin memastikan proses seleksi transparan dan adil, tanpa pengaruh opini publik atau spekulasi media.
Persiapan Timnas U-22 untuk SEA Games
Sementara Timnas senior menunggu pelatih baru, PSSI memanfaatkan FIFA Matchday November untuk menguji Timnas U-22. Langkah ini memungkinkan pemain muda memperoleh pengalaman internasional sekaligus menjaga ritme kompetitif tim.
Meski lawan uji coba belum ditentukan, kegiatan ini menjadi sarana penting bagi PSSI untuk mengevaluasi pemain muda dan menyiapkan generasi berikutnya yang bisa mengisi skuad senior di masa depan.
Pendekatan ini juga memastikan PSSI tetap aktif dalam agenda internasional meski Timnas senior absen, sekaligus memberi waktu bagi manajemen untuk menyelesaikan proses pemilihan pelatih kepala tanpa tekanan.
Fokus pada Keputusan Strategis Jangka Panjang
Dengan target pelatih baru pada FIFA Matchday Maret 2026, PSSI berkomitmen untuk mengambil keputusan strategis yang mendukung perkembangan tim jangka panjang. Alih-alih terburu-buru, federasi menekankan evaluasi komprehensif terhadap kandidat, sambil memperhatikan kondisi finansial, visi kepelatihan, dan kemampuan memimpin Timnas Indonesia.
Pendekatan ini mencerminkan prioritas PSSI untuk membangun fondasi yang stabil bagi tim nasional. Keputusan yang matang diharapkan mampu meningkatkan performa Garuda di kompetisi internasional dan memastikan keberlanjutan sukses jangka panjang, baik di SEA Games maupun turnamen senior lainnya.